TAUKAH KAMU BATIK TUMPAL?

BATIK TUMPAL

Mempunyai bentuk dasar segitiga sama kaki. Dan didalamnya terdapat motif bunga yang menambah nilai seninya. Biasaya motif ini digunakan sebagai pelengkap dan dikenakan pada pinggiran selendang atau jarik.

ASAL-USUL TUMPAL

Tumpal pada batik yang berkembang diluar Keraton dan di daerah pesisir ini adalah hasil Inspirasi dari budaya India. Herman C. Veldhuisen dalam bukunya ”Batik Belanda” menyebutkan bahwa pada sekitar abad 16, Kapal dagang belanda membawa kain-kain India dari pantai Koromandel. Di pulau Jawa, kain tersebut dikenal dengan nama: serasah sengan motif tumpal, kumitir atau sembagi.

Ciri khas kain tersebut memiliki hiasan seperti segitiga yang membatasi di bagian depan dan belakang kain.

MAKNA MOTIF BATIK TUMPAL

Makna Filosofi  Motif Tumpal oleh masyarakat pendukungnya digunakan sebagai penolak bala, karena gambar segitiga rancing disana dilambangkan sebagai gigi buaya. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa konsep ragam hias tumpal dalah konsep yang memiliki keselarasan diantara 3 hal yang terdiri dari manusia, semesta, dan alam lain. Sejalan dengan perkembangan zaman, makna yang semula dikaitkan dengan fungsi magis telah beralih dengan unsur dekoratif. Buktinya ragam hias tumpal kini begitu diminati masyarakat  luas.

JENIS PELETAKAN TUMPAL

Motif tumpal pada zaman dahulu dipakai berdasarkan dari jenis kelamin pemakai. Misal motif untuk pria tumpal diletakan di belakang dan motif diletakan dibagian depan untuk pemakai perempuan, peletakan motif tumpal sangat beragam seperti bagian sisi kiri dan kanan, ditengah kain bahkan disisi atas dan bawah kain. Sesuai degan perkembangannya tidak hanya digunakan sebagai busana adat atau sebagai  jarik saja. Kini motif batik ini semakin bervariasi dengan beragam bentuk pakaian lain seperti kemeja, blouse, dres dan sebagainya

Tinggalkan Balasan

WhatsApp